Atap Rumah Gadang Berbentuk

Rumah gadang dibangun dengan bergonjong dimana semakin ke atas semakin runcing supaya air mudah meluncur. Rumah gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bagian muka dan belakang.

Asal Usul Rumah Gadang Minangkabau

Atap bonnet curam di bagian puncak dan melandai di bagian tepinya.

Atap rumah gadang berbentuk. Rumah gadang berbentuk kapal yaitu kecil di bawah dan besar di atas. Rumah gadang dibuat berbentuk persegi panjang yang terbagi atas bagian depan dan bagian belakang. Ada yang berbentuk bagonjong dengan berbagai variasi atap pelana dengan bagian ujung miring seperti bungkus nasi dan atap stasiun.

Bentuk atapnya punya lengkung ke atas kurang lebih setengah lingkaran dan berasal dari daun rumbio nipah. Atap dari rumah gadang ini memiliki bentuk yang unik. Dahulunya atap rumah gadang dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan hingga puluhan tahun.

Bentuk atap bonnet merupakan kebalikan dari atap mansard. Dilihat sekilas atap ini berbentuk limas bersusun. Rumah tradisional minangkabau ini memiliki ciri khas unik yaitu atap berbentuk melengkung dengan ujung lancip.

Konsep dasar atap rumah gadang menyerupai bentuk pelana akan tetapi ada beberapa variasi dalam penerapannya. Bentuk atap yang meruncing ke atas ini disebut gonjong. Pada bagian depan dinding rumah gadang.

Rumah gadang merupakan rumah panggung yang berbentuk persegi panjang dan atapnya secara umum diketahui mempunyai tajuk yang runcing ke arah atas yang mirip dengan tanduk kerbau. Atap stasiun atap yang biasa digunakan untuk peron stasiun kereta api. Atap ini banyak digunakan di rumah tradisional jawa sehingga disebut juga dengan atap joglo.

Rumah adat ini memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng. Rumah tersebut berbahan kayu yang atapnya berbentuk runcing. Jumlah kamar di rumah ini tergantung dari jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya.

Namun belakangan atap rumah banyak berganti dengan atap seng. Rumah adat minangkabau ini diabangun berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bagian depan dan belakang. Disebut rumah gadang karena memang rumah ini berukuran besar.

Rumah gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian. Pada atap ada yang menggunakan ijuk sebagai pengganti genteng atau seng. Berbentuk atap pelana tapi dengan modifikasi atap yang dibuat beberapa lapis dan disetiap ujung atap dibuat runcing karena melambangkan tanduk kerbau bergonjong.

Tetapi belakangan ini atap rumah gadang banyak berganti bahan dengan menggunakan atap seng.

Rumah Gadang Bangunan Arsitektur Tinggi Dari Ranah Minang